Nadiem Makarim Bertemu Menteri Pendidikan Singapura, Bahas Apa?
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengadakan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Singapura, Chan Chun Sing untuk melakukan kerja sama bilateral.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem mengatakan bahwa pertemuan dengan menteri pendidikan Singapura bertujuan untuk mendiskusikan peningkatan kerja sama pendidikan, riset, dan teknologi.
Kerja Sama Pelatihan Guru hingga Program Mobilitas Pemuda
Dalam keterangan di laman resmi Kemendikbudristek, dijelaskan juga bahwa pertemuan dengan Chan Chun Sing juga menyepakati beberapa hal, yakni:
– Peningkatan kerja sama pelatihan guru
– Pemahaman budaya antarpelajar antarkedua negara
– Mobilitas pelajar
– Upaya peningkatan minat mahasiswa dari Singapura untuk menempuh pendidikan di Indonesia
– Kolaborasi antaruniversitas dan politeknik, pemagangan mahasiswa
– Pelatihan/kursus (microcredentials) dari universitas di Singapura bagi mahasiswa Indonesia.
Selain itu, kedua menteri menandatangani Naskah Memorandum Saling Pengertian tentang Program Mobilitas Pemuda.
Penandatanganan ini adalah bagian dari upaya dan langkah konkret dua kementerian dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa di kedua negara.
Nadiem menyampaikan bahwa Naskah Program Mobilitas Pemuda ini adalah komitmen kedua negara dalam memfasilitasi mahasiswa dari Indonesia dan Singapura untuk mengembangkan kompetensinya.
“Kegiatan ini berbentuk pemagangan mahasiswa di kedua negara yang akan dilaksanakan selama enam bulan kalender akademik,” jelasnya.
“Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan global,” imbuh Nadiem.
Tujuan Lain Kunjungan Menteri Pendidikan Singapura
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Pendidikan Singapura, Chan Chun Sing, juga hadir sebagai Presiden SEAMEO Council yakni sebuah lembaga antar pemerintah yang mencakup wilayah regional Asia Tenggara.
Chan Chun Sing datang ke Indonesia untuk berdiskusi dengan tujuh SEAMEO Centres (Pusat SEAMEO) di Indonesia.
“Pertemuan tersebut untuk mendiskusikan kemajuan pelaksanaan program SEAMEO di Centres yang ada di Indonesia serta untuk menjadi masukan untuk rekomendasi kerja sama SEAMEO ke depannya,” tutur Chan Chun Sing.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril turut menyampaikan apresiasi Kemendikbudristek atas kunjungan Menteri Pendidikan Singapura.
“Kami yakin, melalui pertemuan bilateral ini akan tercapai berbagai kesepakatan penting khususnya dukungan terhadap implementasi kebijakan Merdeka Belajar,” harapnya.
“Kunjungan dan diskusi yang melibatkan tujuh pusat di SEAMOLEC dapat memberi masukan dan rekomendasi baik untuk SEAMEC maupun SEAMEO dalam rangka mencapai tujuan bersama,” tutup Iwan Syahril.
Tentang SEAMEO
Sebagai informasi, The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEO) yakni kumpulan organisasi antarpemerintah regional di kawasan Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 1965.
SEAMEO bertugas mempromosikan kerja sama regional dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya di wilayah tersebut.
Saat ini Indonesia telah memiliki Tujuh Pusat SEAMEO, yaitu
1. SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology)
2. SEAMEO RECFON (The SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition)
3. SEAMEO SEAMOLEC (SEAMEO Regional Open Learning Centre)
4. SEAMEO QITEP in Science (Regional Centre for Quality Improvement for Teacher and Education Personnel in Science)
5. SEAMEO QITEP in Mathematics (Regional Centre for Quality Improvement for Teacher and Education Personnel in Mathematics)
6. SEAMEO QITEP in Languages (Regional Centre for Quality Improvement for Teacher and Education Personnel in Languages)
7. SEAMEO CECCEP (Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting).
Simak Video “Klarifikasi Nadiem Makarim soal ‘Shadow Organization’ di Kemendikbud“
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwy)