
Teman Merasa Farzah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Sengaja Dicovidkan
Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, korban tewas Tragedi Kanjuruhan sempat dirawat di ruang ICU COVID-19 Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Tes swab terakhir Farzah dinyatakan positif COVID-19. Status positif COVID-19 tersebut dirasa aneh dan dipertanyakan oleh teman almarhum.
Salah satu teman yang tinggal di dekat rumah Farzah, Amanda Febri Putri (20) mengatakan bahwa setelah korban dinyatakan meninggal, jenazah sempat diperlakukan layaknya pasien Covid-19. Amanda dan teman-temannya merasa heran. Dia pun jadi bertanya-tanya. Sebab, korban masuk rumah sakit karena terkena gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan.
“Anak-anak kemarin semua juga ke sana (RSSA), tanya, kok jenazahnya diplastikin? Pokoknya dokter ngomongnya kayak nggak tahu mau ngomong apa, seperti kebingungan,” beber Amanda kepada awak media di rumah duka, Senin (24/10/2022).
Amanda yakin mahasiswa Fakultas Teknik UMM tersebut tidak terpapar COVID-19. Saat dilarikan ke rumah sakit, tubuh Farzah membiru, seperti kebanyakan korban-korban lain Tragedi Kanjuruhan yang terkena gas air mata.
“Katanya sih pas digotong badannya sudah biru semua. Anak-anak (teman kampung) sendiri yang gotong. Katanya juga dicovidkan, padahal itu asli dari Kanjuruhan badannya biru semua kena gas air mata,” kata Amanda.
Amanda menambahkan, saat menonton di laga Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, Farzah bersama dengan beberapa temanya berada di tribun bagian selatan Stadion Kanjuruhan.
“Saya lihat juga, tapi di VVIP, nggak bareng sama dia (Farzah). Soalnya dia bareng sama temen laki-laki lain di ekonomi. Pas kena gas air mata itu mencar semua, terus cari-carian,” tambahnya.
Setelah itu, Farzah ditemukan dan sempat dibawa menuju Rumah Sakit Panti Nirmala. Lantaran penuh, malam itu juga Farzah dilarikan ke RSSA Malang.
“Saat itu dirawat di IGD RSSA Malang. Kemudian tanggal 5 Oktober 2022 dinyatakan COVID-19 dan dipindah ke ICU COVID RSSA. Nggak ada yang bisa menjenguk, cuma kakanya saja,” ucap Amanda.
Farzah menambah daftar panjang kematian Tragedi Kanjuruhan. Dia tercatat sebagai korban ke-135 yang meninggal akibat tragedi kemanusiaan tersebut.
Sebelumnya, Humas RSSA Malang Donny Iryan Vebry Prasetyo mengatakan bahwa terakhir korban dirawat di High Care Unit (HCU) Incovid.
“Pasien dites swab PCR terakhir pada 15 Oktober 2022 hasilnya masih positif. Rencana di-swab lagi 25 Oktober 2022, tapi beliau meninggal 23 Oktober 2022 pukul 22.50 WIB,” kata Donny.
Untuk menjelaskan soal status COVID-19 almarhum, siang ini RSSA Malang akan menggelar konferensi pers.
Simak Video “Ekshumasi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Digelar Rabu Pekan Depan“
[Gambas:Video 20detik]
(abq/dte)