Daging Babi di Balik Naiknya COVID-19 di China, Lockdown Lagi!
China memberlakukan lockdown dari Wuhan hingga Xining. Kebijakan ini dilakukan lantaran kasus COVID-19 alami peningkatan.
Dikutip dari detikHealth, per Kamis tercatat ditemukan kasus Corona sebanyak 1.000 di China. Pemerintah China pun memerintahkan lebih dari 800 ribu orang di satu distrik untuk tetap di rumah hingga 30 Oktober mendatang.
Informasi di media sosial tentang kondisi China saat ini pun beredar. Kabarnya, Wuhan menangguhkan penjualan daging babi di beberapa tempat untuk sementara waktu.
Reuters melaporkan aturan penangguhan penjualan daging babi ini diberlakukan setelah petugas menemukan kasus COVID-19, yang berkaitan dengan rantai pasokan daging babi lokal.
“Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota,” tulis The Guardian, yang dikutip pada Jumat (28/10/2022).
Pemerintah juga meminta warga Guangzhou, kota terbesar keempat di China ini untuk tetap di rumah hingga akhir Oktober. Pemerintah setempat pun menutup jalan-jalan yang ada di wilayahnya.
Kota lainnya, yaitu Xining, juga ikut melakukan lockdown. Namun, kebijakan ini memicu amarah warga karena beberapa tengah mengalami kekurangan pangan.
“Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buah telah ditutup dan dikarantina,” kata seorang pejabat pemerintah Xining.
Beberapa kota besar lainnya di China seperti Zhengzhou, Datong, dan Xian juga menerapkan aturan lockdown ini. Tak jauh berbeda dengan Beijing yang juga menutup taman hiburan Universal Resort usai menemukan satu pengunjung yang positif COVID-19.
Tak Ada Pelonggaran
Presiden China Xi Jinping mengisyaratkan bakal tak ada pelonggaran kebijakan COVID-19. Hal ini dilakukan untuk menekan tren Corona hingga nol kasus.
Xi Jinping menyebutkan kebijakan yang diterbitkan ibarat perang menghentikan penyebaran virus.
Pada 24 Oktober, sekitar 28 kota di China menerapkan beberapa tingkat tindakan lockdown, dengan 207 juta orang terkena dampak. Wuhan melaporkan 25 kasus COVID-19 baru dalam pekan ini, tercatat lebih dari 200 kasus selama dua minggu terakhir.
Awal pekan ini, sekolah tatap muka dan makan di restoran disetop sementara di pusat China selatan Guangzhou, usai sejak Kamis melaporkan 19 kasus COVID-19 baru.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Wuhan Lockdown Lagi! Kasus COVID-19 Naik gegara Jual-Beli Babi
(sud/orb)