COP-27 Menteri LHK: RI Dorong Aksi Kolaborasi untuk Atasi Krisis Iklim
ISUUTAMA – Konferensi perubahan iklim dunia atau COP-27 dilaksanakan di Sharm El Sheikh, Mesir.
Indonesia menyuarakan berbagai aksi, strategi, inovasi dan capaiannya dalam memimpin aksi iklim mencegah kenaikan suhu global.
Dalam forum ini, Indonesia akan menunjukkan kepada dunia sebagai yang terdepan dalam aksi perubahan iklim.
Indonesia telah berbagi tanggung jawab perubahan iklim dengan kalangan akademisi, bisnis, organisasi masyarakat sipil dan para pihak lainnya.
Namun terkadang, dalam aksi mitigasi dan adaptasi aksi iklim di lapangan mengalami keterbatasan, serta tantangan mencakup dimensi politik dalam pengambilan keputusan.
Stronger Climate Actions Together merefleksikan misi dan berbagai hal yang diperjuangkan delegasi RI.
Tema ini sesuai dengan tujuan Nomor 13 Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menyampaikan mandat bagi masyarakat global untuk mengambil tindakan melawan perubahan iklim dan dampaknya.
Baca juga: Nadiem Makarim Bertemu Menteri Pendidikan Singapura, Bahas Apa?
Pada COP-27 tahun ini, Paviliun Indonesia diselenggarakan dalam 36 sesi talkshow panel discussion.
Indonesia akan terlihat bagaimana masyarakat sipil, sektor swasta dan pemerintah menerjemahkan visi bersama ke dalam strategi pembangunan nasional dan mendekati agenda FOLU Net Sink 2030.
Indonesia memiliki pendirian yang kuat dalam agenda perubahan iklim dengan berbagai kebijakan dan aksi iklim.
Untuk itu, Indonesia juga siap berbagi pengalaman dengan negara lainnya di dunia, berbasiskan hasil kerja nyata.
Pemerintah pun memperkuat beberapa kebijakan dan implementasi program guna menjawab tantangan dari sektor FOLU dan target NDC.
Target NDC juga akan dicapai melalui sektor penting lainnya, khususnya energi, lahan basah dan laut, serta karbon biru.
Mari Bersama Atasi Perubahan Iklim Global, Langkah Kecilmu Berarti Untuk Dunia!
Baca juga: Prabowo: Jokowi Pimpin Krisis dengan Tenang dan Sejuk, Saya Saksinya!