Epidemiolog: Kena Varian XBB Berisiko Masuk RS, Kematian Bisa Naik Terus
Total ada 12 kasus subvarian Omicron XBB di Indonesia. Pakar epidemiologi menyebut kemungkinan jumlahnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mewanti-wanti risiko perburukan hingga kematian akibat subvarian Omicron XBB. Pasalnya, banyak yang tak sadar jika dirinya termasuk dalam kelompok rentan.
“Untuk varian XBB ini saya melihat potensinya relatif kuat untuk bisa meningkatkan risiko orang masuk RS, bahkan keparahan atau kardiovaskuler,” sebut Dicky kepada detikcom Senin (7/11/2022).
“Riset menemukan seseorang berisiko tiga kali mengalami keparahan dan dirawat di RS, berisiko dua kali mengalami fatalitas akibat varian XBB, baik langsung maupun tidak langsung,” lanjut dia.
Risiko ini juga mengintai penyintas COVID-19. Pasalnya, sejumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 tidak pernah benar-benar terbebas dari efek infeksi.
Dilaporkan beberapa di antaranya mengalami gangguan pembuluh darah, jantung, hingga paru. Dicky menekankan perlu adanya peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 booster jika tren kematian COVID-19 ingin ditekan.
Angka kematian COVID-19 di Indonesia belakangan konsisten meningkat, sepekan terakhir berada di angka 30 kasus, sempat naik lebih tinggi yakni 42 orang meninggal per 3 November.
“Ketika XBB ini lebih mudah menginfeksi, reinfeksi, pasien yang terpapar dan dirawat kemudian tidak memiliki proteksi kuat dari booster, tentu risiko kematian dan keparahan itu ada,” sambungnya.
“Ini yang saya khawatir risiko proporsional yang dibawa oleh XBB ini membuat orang yang meninggal lebih meningkat,” kata dia.
Mengacu pada tren Amerika Serikat, kematian COVID-19 berada di 2.400 hingga 2.600 kasus. Hal serupa bisa terjadi di banyak negara.
“Terutama kalau vaksinasi booster dosis ketiga dan keempat belum memadai,” pungkas dia, sembari mengingatkan untuk tidak lengah menggunakan masker.
Simak Video “Studi AS Ungkap Covid-19 Memperparah Kerusakan Otak Jangka Panjang“
[Gambas:Video 20detik]
(naf/vyp)