Bikin COVID-19 RI Ngegas Lagi, Ini Kata Dokter soal Gejala Khas Omicron XBB
Subvarian Omicron XBB diduga memicu kenaikan kasus COVID-19 di RI kali ini. Data terakhir pada Senin (7/11/2022), RI mencatat sebanyak 3.828 kasus baru COVID-19 dengan 3.348 kasus sembuh dan 42 kematian.
Sementara tiga hari sebelumnya yakni pada Jumat (4/11), RI mencatat lebih dari 5 ribu kasus dengan angka 5.303 kasus baru dibarengi 31 kasus kematian.
Menurut Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), gejala subvarian Omicron XBB yang ditemukan sejauh ini tidak lebih berat dibandingkan varian-varian Corona lainnya seperti Delta atau Omicron pertama. Bahkan, gejala XBB diketahui mirip dengan gejala Omicron umumnya.
dr Erlina memaparkan gejala COVID-19 dengan subvarian Omicron XBB meliputi:
- Demam
- Batuk
- Lemas
- Sesak
- Nyeri kepala
- Nyeri tenggorokan
- Pilek
- Mual
- Muntah
- Diare
Ada Kombinasi Delta
Selain Omicron XBB, subvarian Omicron XBC juga kini disorot dunia. dr Erlina menyebut, subvarian Omicron XBC adalah kombinasi varian Delta. Dengan begitu ada kemungkinan, pasien COVID-19 dengan infeksi subvarian ini akan mengalami gejala layaknya Delta seperti anosmia.
Namun begitu, belum ada informasi pasti bahwa gejala Omicron XBB akan seberat gejala Delta. Mengingat, varian Delta sempat memicu lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran di RI pada 2021 dengan tinggi tingkat fatalitas dan kasus kematian.
“Meskipun belum ada laporan bukti ilmiah resmi, mengingat XBC merupakan kombinasi varian Delta, gejala anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian Delta mungkin dapat terjadi,” terang dr Erlina melalui paparannya.
“Hingga saat ini, belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB dan XBC menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat,” pungkasnya.
Simak Video “Update! Covid-19 Subvarian Omicron XBB di Indonesia Jadi 4 Kasus“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)