74 Persen Pasien COVID Gejala Berat di RS Belum Booster
Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, kali ini diduga dipicu oleh subvarian Omicron XBB. Data dari Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (10/11/2022), positivity rate mencapai 19,91 persen. Juga dilaporkan, sebanyak 74 persen pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang hingga berat dalam kondisi belum menerima suntikan vaksin COVID-19 booster atau dosis ketiga.
Angka tersebut mengacu pada total 10.639 pasien COVID-19 dirawat di RS dalam periode 4 Oktober hingga 8 November 2022. Ditemukan, 74 persen pasien bergejala sedang-berat-kritis belum disuntik booster.
“Ini menjadi catatan sendiri bahwa pasien-pasien yang masuk rawat inap menjadi sedang, berat, kritis, itu kalau melihat vaksinasinya memang memprihatinkan,” ungkap juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual ‘Konferensi Pers Perkembangan Kasus COVID-19 di Indonesia’, Kamis (10/11).
Tanda Gejala Omicron XBB Lebih Berat?
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), menjelaskan, sejauh ini gejala akibat Omicron XBB ditemukan tidak lebih berat dibandingkan varian-varian Corona lainnya seperti Delta dan Omicron.
“Hingga saat ini gejala (subvarian Omicron) XBB dan XBC mirip gejalanya (dengan) COVID Omicron secara umum. (Gejala meliputi) Ada demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual, muntah, diare,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/11/2022).
Simak Video “Melihat Cara Vaksinasi Pakai Vaksin Covid-19 Hirup di China“
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)