Awal Tahun 2023, Belasan Warga Ponorogo Terjangkit DBD
ISUUTAMA.COM – Sebaran penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) tampaknya mulai meningkat di Kabupaten Ponorogo. Awal tahun ini, sedikitnya belasan warga Ponorogo terjangkit virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.
Data Divisi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ponorogo mencatat, hingga pekan kedua Januari ini, 18 dari 69 warga yang dilaporkan positif terjangkit DBD hingga saat ini.
“Sampai tanggal 11 itu ada 18 orang terkena DBD tahun ini,” ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Ponorogo Ani Setyarini, Rabu (11/01/2023).
Ani menambahkan belasan orang yang terjangkit DBD hampir tersebar di seluruh wilayah Ponorogo. Dimana usia produktif yaitu 15-64 tahun paling banyak terjangkit.
Ani terus menjelaskan meski ada 18 orang yang terjangkit DBD namun bila dibandingkan dengan tahun 2022, angka ini masih cenderung kecil. Pasalnya pada awal tahun lalu mencapai 84 orang terjangkit DBD.
Baca juga : COVID-19 Kembali Merajalela di Kendal, 2 Kecamatan Masuk Zona Merah
“Tahun lalu 84. Menurut kriteria DBD, trombosit harus di bawah 100. Hematokrit turun dan meningkat 20 persen. Nah dari laporan yang masuk ini, penderita lain kebanyakan panas, trombosit turun hematokritnya tidak. Itu harus dibuktikan di laboratorium,” jelasnya.
Padahal di awal tahun ini banyak kasus DBD, tambahnya. Namun, pihaknya hanya melakukan 2 kali fogging di daerah terjangkit DBD. Antara lain di Kelurahan Surodikraman dan di Kecamatan Kota. Karena tidak semua kriteria epidemiologi terpenuhi.
“Beberapa ada permintaan fogging. Tapi harus berdasarkan kriteria dulu. Apakah ada 1 pasien lain di daerah itu ditambah 3 tersangka kain. Pemeriksaan ditemukan jentik Aides 5 persen mungkin bisa di fogging. Epidemiologi tidak ada 3 penderita. Kemudian jika tidak ditemukan jentik Aides maka fogging tidak wajib dilakukan,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau warga setempat untuk tidak melakukan fogging secara mandiri karena bahan baku yang digunakan adalah racun.
“Obatnya sebenarnya racun. Obatnya membunuh nyamuk selama 1-2 hari. Jentik tidak bisa dimusnahkan dengan fogging mahal. Hasil dari 1-2 hari melatih karyawan. Yang dilaksanakan adalah penyuluhan Larvasida dan PSM (Pemusnahan Sarang Nyamuk),” pungkasnya.
Baca juga : Mirip Flu Tapi Sedikit Berbeda, Kenali 7 Gejala Covid-19 Subvarian BN.1