Pemerintah Persiapkan Protokol Kesehatan Waspada Varian Covid-19 Baru
ISUUTAMA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan mulai pulih dari pandemi Covid-19. Namun, pemerintah tetap waspada dalam mengaktifkan kembali protokol pandemi dan mewaspadai versi baru yang terus bermunculan.
Sebagai bukti pemulihan tersebut, Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2022 telah menjauh dari ancaman resesi dan masih jauh lebih baik dibandingkan banyak negara lain.
“Ekonomi berlanjut. Ekonomi Indonesia tumbuh meyakinkan di atas 5 persen sepanjang tahun 2022. Dan diperkirakan year on year bisa mencapai 5,3 persen,” kata Airlangga dalam Rakornas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1).
“Fondasi perekonomian masih kuat, antara lain dari konsumsi, investasi dan ekspor yang kembali jadi penggerak ekonomi,” ungkapnya.
Baca juga: Ingatkan Lagi, BPJS Kesehatan Tak Menanggung 21 Jenis Pelayanan Kesehatan
Di sisi lain, stabilisasi keuangan publik berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Pada 2022, defisit anggaran negara sudah mencapai di bawah 3 persen, yakni di angka 2,38 persen. Sementara inflasi tetap terkendali sebesar 5,51 persen.
Angka pengangguran kemudian turun menjadi 5,86 persen pada Agustus 2022, disusul angka kemiskinan 9,54 persen pada Maret 2022. “Kinerja ini bisa dicapai berkat kebijakan bapak Presiden, yaitu rem dan gas yang berjalan responsif dan adaptif,” imbuhnya.
Pemerintah pun mengakhiri kebijakan PPKM pada 30 Desember 2022. Airlangga mengatakan, itu pertanda Indonesia sudah memasuki fase transisi dan Satgas Covid akan tetap siaga selama program vaksinasi booster masyarakat terus berjalan.
“Krisis manajemen protokol pandemi dapat diaktifkan kembali seandainya timbul permasalahan baru atas rekomendasi Kementerian Kesehatan,” pungkas Menko Airlangga.
Baca juga : Waspada! Penularan TBC Cukup Tinggi di Tempat Kerja!