Mengapa di Jakarta Semakin Macet? Ini Penyebabnya
ISUUTAMA – Segelintir warga mengeluhkan kemacetan parah di DKI Jakarta pasca pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bahkan data Tomtom Traffic Index menyebutkan kemacetan Jakarta lebih parah di tahun 2019 dibanding sebelum pandemi datang.
Mengapa DKI Jakarta akhir-akhir ini semakin macet? Menurut pengamat transportasi dan hukum, Budiyanto, penyebab kemacetan di Ibu Kota adalah meningkatnya aktivitas masyarakat setelah Covid-19 dinyatakan endemi. Akibatnya, mobilitas meningkat ditambah ruas jalan yang tak sepadan dengan jumlah kendaraan dan bertepatan dengan pembangunan.
“Akhir-akhir ini fenomena kemacetan di kota Jakarta semakin meningkat. Dilatarbelakangi oleh pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan panjang jalan, kurangnya disiplin berlalu lintas dan faktor pembangunan beberapa proyek yang sedang berjalan,” kata Budiyanto dalam keterangan yang dikutip Selasa (14/2/2023).
“Beberapa proyek sedang dikerjakan antara lain pembangunan LRT Jabodetabek, pembangunan MRT tahap kedua dari Hotel Indonesia ke Kampung Bandan, proyek pembangunan Jalan Re Martadinata dan pekerjaan utility dan sebagainya. Pembangunan proyek- proyek ini sebagai penambah penyebab kemacetan di Jakarta,” tambahnya lagi.
Selain itu, Budiyanto mengatakan kemacetan Jakarta semakin parah akibat perilaku pengendara kendaraan bermotor yang tidak patuh terhadap lalu lintas.
Pemerintah sebenarnya berpeluang untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Namun karena tidak ada transport demand management (TDM) yang tegas, keseimbangan antara populasi kendaraan serta jalan menjadi tidak tercapai. Lalu apa langkah yang tepat untuk mengurai kemacetan di Jakarta?
“Solusi temporer jangka pendek adalah bagaimana mendistribusikan arus lalu lintas ke jalan- jalan alternatif yang tidak sedang ada proyek pembangunan, penempatan anggota Polri pada lokasi atau titik terjadinya penyempitan atau botle neck,” kata dia.
“Memanfaatkan media RTMC untuk bisa menyuarakan situasi lalin secara real time sehingga pengguna jalan lebih antisipatif, – pergi kerja lebih awal, mencari jalan alternatif yang tidak macet dan sebagainya,” jelas Budiyanto.
“Solusi jangka panjang bagaimana mendorong perubahan mindset pengguna jalan untuk beralih ke angkutan umum,” tambahnya lagi.
Baca juga : Pemprov DKI akan Terapkan Jalan Berbayar Atasi Kemacetan