Korban Eksploitasi Migran hingga Ratusan! Ditemukan di Dekat Lisbon, Portugal
Jakarta, Isuutama.com – Migran korban eksploitasi adalah mereka yang merupakan migran atau imigran yang menjadi korban eksploitasi dalam berbagai bentuk.
Mereka sering kali menjadi rentan terhadap penindasan, penyalahgunaan, dan eksploitasi karena berbagai alasan, termasuk ketidakstabilan hukum, kurangnya akses terhadap hak-hak dasar, isolasi sosial, dan ketidakadilan sistemik.
Eksploitasi terhadap migran dapat mencakup pekerjaan paksa, perdagangan manusia, pekerjaan yang tidak manusiawi, perbudakan modern, prostitusi terpaksa, penganiayaan fisik atau seksual, serta pemerasan dan penipuan.
Mereka sering kali dipaksa hidup dalam kondisi yang buruk, tanpa hak-hak yang dijamin, dan sering kali sulit untuk melaporkan penyalahgunaan yang mereka alami karena ketakutan akan deportasi atau ketidakpercayaan pada sistem hukum setempat.
Organisasi hak asasi manusia, LSM, dan lembaga internasional berupaya untuk melindungi dan membantu migran korban eksploitasi. Upaya dilakukan untuk memberikan perlindungan hukum, layanan sosial, bantuan medis, dan dukungan psikologis kepada mereka.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan, seperti meningkatkan kesadaran tentang hak-hak migran, meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku eksploitasi, dan memperbaiki kondisi kehidupan dan kerja migran, juga menjadi bagian dari upaya untuk mengatasi masalah ini.
Penting untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan melawan eksploitasi migran, serta bekerja menuju sistem yang adil, inklusif, dan melindungi mereka yang berisiko terhadap eksploitasi.
Baca Juga : Waspada! Tanda-tanda Indonesia Menuju Jebakan Utang China!
Ratusan migran korban eksploitasi
Ratusan orang nang diduga korban pemanfaatan tenaga kerja ditemukan pada Rabu di beberapa letak di dekat ibu kota Portugal, Lisbon, termasuk di dalam sebuah penyimpanan besar tempat mereka bekerja dalam budidaya kerang-kerangan secara ilegal.
Polisi Maritim, nang memimpin penyelidikan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa korban sebanyak 243 orang nang sukses diidentifikasi sejauh ini adalah migran. CNN Portugal mengatakan sebagian besar berasal dari Asia Tenggara.
Polisi mengatakan empat personil jaringan pidana nang mengenai dengan budidaya dan perdagangan hewan laut secara ilegal, seperti kerang, telah ditahan.
Hampir 300 petugas, termasuk dari polisi dan badan perbatasan dan imigrasi Portugal (SEF), ikut serta dalam operasi tersebut, termasuk dalam beragam penggerebekan.
Reuters juga turut menyaksikan operasi polisi di dua gedung di Samouco, sebuah desa di tepi selatan Sungai Tagus.
Petugas terlihat masuk dan keluar gedung saat para migran menunggu di dalam. Tidak jelas berapa banyak migran nang berada di dalam masing-masing gedung dan berapa banyak lagi gedung nang telah digeledah.
Media lokal mengatakan para korban bekerja di Tagus Estuary, wilayah di mana penangkapan kerang tanpa izin adalah perihal biasa.
Kasus pemanfaatan tenaga kerja dan perdagangan manusia telah berkembang di Portugal, dengan laporan keamanan terbaru menunjukkan sebagian besar korban dieksploitasi di sektor pertanian.
Ada pula beberapa kasus migran miskin nang terjebak dalam pekerjaan tanpa penghasilan di sektor pertanian di wilayah Alentejo, Portugal.
Para penyelidik Portugal mengatakan bahwa korban umumnya adalah para migran miskin nang dibawa ke Portugal oleh komplotan penyelundup manusia dengan janji pekerjaan.
Namun, setelah mulai bekerja, arsip identitas mereka disita dan penghasilan mereka ditahan, dan banyak dari mereka nang dimasukkan ke dalam tempat tinggal umum nang suram dengan sedikit fasilitas.
Dewan Eropa mengatakan pada Juni tahun lampau bahwa pihak berkuasa Portugal mengidentifikasi adanya 1.152 orang nang diduga sebagai korban perdagangan manusia pada 2016-2020.
Jumlah investigasi, penuntutan, dan balasan tetap terbilang rendah dibandingkan dengan jumlah korban nang teridentifikasi, kata Dewan Eropa saat itu.
Baca Juga : Dugaan Kasus Asusila Artis Taiwan Aaron Yan
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari isuutama.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.