World Beach Games 2023 ‘Batal Diselenggarakan’ di Bali
Jakarta, Isuutama.com – Dibatalkannya Kejuaraan Olahraga Pantai Dunia (AWBG) 2023 di Bali dikhawatirkan “akan menurunkan kredibilitas” Indonesia di mata internasional untuk menyelenggarakan ajang-ajang internasional serupa, kata pakar manajemen prestasi olahraga Djoko Pekik Irianto.
Apalagi, Indonesia belakangan tengah gencar mengajukan diri (bidding) sebagai tuan rumah ajang olahraga multi-event internasional, termasuk Olimpiade 2036.
Menurut Djoko, kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar pada Mei-Juni lalu dan kini ditambah batalnya AWBG dapat menjadi catatan yang memengaruhi kredibilitas Indonesia.
“Bisa dipastikan ini akan menurunkan kepercayaan dunia olahraga internasional khususnya IOC [Komite Olimpiade Internasional]. Ini harus disadari oleh pemerintah dan KOI [Komite Olimpiade Indonesia],” kata Djoko kepada BBC News Indonesia, Kamis (06/07).
“Padahal untuk menuju tuan rumah Olimpiade, jalannya sempat sudah mulai bagus, dimulai dari ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang menurut saya cukup sukses. Tadinya ada harapan lagi di Piala Dunia U-20, tapi sirna,” tambahnya.
Djoko berharap pemerintah dan KOI “berpikir ulang” soal pengunduran diri ini.
Sejauh ini, pembatalan AWBG disebut karena “tidak memperoleh anggaran dari pemerintah”
Dihubungi secara terpisah, Rabu (05/07), Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo membantah informasi seperti itu.
Dia mengaku pemerintah pusat telah menganggarkan dana Rp446 miliar untuk penyelenggaraan acara tersebut.
Menurut Djoko, pernyataan yang berseberangan itu menunjukkan bahwa “ada miskomunikasi” antara pemerintah dan KOI.
Hal ini juga menunjukkan bahwa perencanaan untuk pergelaran AWBG tidak matang, mengingat Indonesia telah disetujui sebagai tuan rumah sejak 2021.
“Nampaknya dari pernyataan-pernyataan itu, mungkin anggarannya ada, tapi KOI khawatir sisa waktunya pendek sementara butuh waktu untuk urusan birokrasi, mengingat mekanisme anggaran biasanya lama,” ujar dia.
“Kalau memang butuh waktu, diajukan untuk dimundurkan saja waktunya. Saya berharap masih bisa dikejar untuk tidak dibatalkan,” tutur Djoko.
Pembatalan ini pun, sambungnya, dapat berdampak bagi secara psikologis dan finansial bagi para atlet yang bertanding setelah persiapan panjang untuk berkompetisi.
Sebelumnya, KOI ‘meminta maaf’ setelah AWBG 2023 dipastikan ‘gagal digelar’ di Bali pada Agustus nanti.
Semula, Indonesia akan menjadi tuan rumah AWBG 2023 yang rencananya digelar di Bali, 5-12 Agustus 2023. Setidaknya 1.500 atlet dari 130 negara akan menghadirinya.
Tetapi, Association of National Olympic Commitee (ANOC), dalam akun resminya, Rabu (05/07), menyatakan Bali “mundur sebagai tuan rumah AWBG 2023”.
Baca Juga :Isu Negatif Sawit Menyasar Bahan Ajar dan Soal Ujian di Sekolah
‘Kami minta maaf’
Ketua NOC Indonesia atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (05/07), mengumumkan secara resmi AWBG 2023 di Bali “tidak dapat terlaksana”.
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada ANOC serta para Federasi Internasional,” kata Raja Sapta.
Pihaknya juga meminta kepada para atlet dan segenap NOC yang disebutnya “sudah berjuang sejak proses kualifikasi.”
Dia kemudian menjelaskan alasan pembatalannya, yaitu “karena keterbatasan waktu dalam proses administrasi birokrasi.”
Menurutnya, pemerintah Indonesia sejatinya telah menyetujui pembiayaannya.
Hanya saja, “sistem mekanisme birokrasi anggaran sulit dilakukan”, mengingat “sempitnya waktu yang dimiliki”, paparnya.
“Situasi dirasa kian sulit karena beberapa sponsor ANOC World Beach Games 2023 pun menyatakan mundur,” ujar Raja Sapta Oktohari.
Dia mengeklaim pihaknya akan terus menjalin “komunikasi intensif” dengan ANOC dan pihak otoritas olah raga internasional terkait.
Upaya itu dijanjikannya terkait adanya “konsekuensi” terkait adanya keputusan pembatalan tersebut.
“Tentu ada konsekuensi. Kami masih berkomunikasi,” katanya.
Menpora membantah
Menanggapi pembatalan acara ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo membantah pembatalan AWBG di Bali terkait anggaran yang tidak cair dari pemerintah.
“Tidak benar (karena masalah anggaran yang tidak turun dari pemerintah),” kata Dito saat dikonfirmasi detik.com, Rabu (05/07).
Dia mengaku, pemerintah pusat sudah mempunyai anggaran untuk penyelenggaraan AWBG 2023 di Bali
“Dalam hal anggaran (AWBG 2023), Kemenpora saat peninjauan awal proposal pada Februari, sebelum saya menjabat (Menpora), memang terjadi perbedaan yang sangat jauh dari pengajuan (dana) hampir Rp 1 triliun dan hasil review sebesar Rp221 miliar,” kata Dito, seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Rabu (05/07).
Dito menjelaskan, saat dirinya ditunjuk sebagai Menpora, dilakukan review kembali bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (PBKP) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu.
Hasilnya, menurutnya, anggaran menjadi Rp 446 miliar. “Dalam menyusun perencanaan, Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA Kemenkeu agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” ujarnya.
‘Bali mundur’ sebagai tuan rumah, ‘kekecewaan luar biasa’
Tuan rumah Bali disebutkan “mundur” sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 diungkapkan dalam akun resmi ANOC World Beach Games.
“Bali mundur dari komitmen mereka untuk menyelenggarakan 2023 ANOC World Beach Games,” demikian isi pengumumannya
ANOC menyatakan, keputusan mundur Bali sebagai tuan rumah itu sebagai “sebuah kejutan besar” dan “kekecewaan yang luar biasa”.
Disebutkan, keputusan Bali untuk menarik diri sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games itu, “bakal menyulitkan pihaknya untuk mencari tuan rumah pengganti.”
Alasannya, pembatalan itu diputuskan saat penyelenggaraan tinggal satu bulan lagi, ujar ANOC.
“Keputusan pemberitahuan yang terlambat membuat ANOC tidak bisa mencari tuan rumah alternatif sehingga tidak ada pilihan lain selain membatalkan gelar,” jelasnya.
World Beach Games kali pertama digelar di Doha, Qatar, 2019. Indonesia kemudian mendapat status sebagai tuan rumahnya pada 2023.
Diberitakan proses kualifikasi World Beach Games 2023 sudah berjalan dan banyak atlet disebutkan telah lolos kualifikasi.
Baca Juga : Panji Gumilang Dinaikan Status Penyidikan Dalam Kasus Ponpes Al-Zaytun
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari isuutama.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.