Ridwan Kamil Janji Berikan Subsidi untuk Warga Jakarta yang Masih Membeli Air Jeriken
IsuUtama.com – Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK), mengungkapkan rencananya untuk memberikan subsidi bagi warga yang masih membeli air bersih dalam jeriken. Menurut RK, perbedaan harga antara air dalam jeriken dan air dari jaringan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sangat signifikan, bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Ia menilai biaya tambahan yang ditanggung oleh warga tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam debat ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/11/2024) malam. Dalam debat tersebut, RK mengungkapkan bahwa 67 persen wilayah Jakarta saat ini baru terjangkau jaringan air bersih, sementara sisanya masih mengandalkan pasokan air dalam jeriken.
“Untuk wilayah yang belum terjangkau pipanya, pasangan RIDO menawarkan inovasi jangka pendek berupa subsidi selisih harga antara air PAM dan jeriken,” ujar RK. Ia menambahkan, “Banyak warga yang terpaksa membeli air dalam jeriken yang harganya bisa dua kali lipat lebih mahal dari air PAM. Kami akan mensubsidi selisih harga tersebut hingga pipanisasi tercapai. Pemerintah harus hadir, terutama bagi kelompok yang lebih lemah.”
RK juga menjelaskan bahwa Jakarta sebenarnya sudah memiliki pasokan air baku yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh wilayahnya. Menurutnya, tantangan utama yang ada adalah penyediaan infrastruktur pipanisasi dan distribusi air yang lebih maksimal oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PDAM Jaya.
“Mantan Menteri PUPR, Pak Basuki, pernah mengatakan bahwa Waduk Jatiluhur sudah cukup untuk mensuplai air minum bagi Jakarta. Sekarang, yang perlu dilakukan adalah memperbaiki dan memaksimalkan distribusi air melalui pipanisasi,” lanjut RK.
Debat Pamungkas Pilkada DKI 2024
Debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2024 ini menjadi ajang penting bagi tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Tema debat pamungkas ini adalah Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim, yang bertujuan untuk menggali gagasan masing-masing paslon terkait isu-isu lingkungan hidup yang menjadi perhatian utama masyarakat Jakarta.
Debat ini terdiri dari enam segmen, dengan masing-masing paslon diberi waktu dua hingga empat menit untuk menjawab pertanyaan yang diajukan sesuai dengan segmen yang ditentukan. Terdapat enam subtema yang dibahas, yaitu:
- Penanganan banjir
- Penataan pemukiman
- Penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan
- Pengelolaan sampah
- Ketersediaan air bersih
- Kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau
Untuk pertama kalinya dalam debat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menayangkan video singkat yang menampilkan warga yang mengajukan pertanyaan langsung kepada paslon, yang sebelumnya telah diseleksi oleh panelis.
Durasi Debat
Meski ada perubahan format, durasi debat ketiga tetap berlangsung selama 150 menit, sama seperti pada debat-debat sebelumnya. Debat ini akan menjadi ajang penutupan sebelum hari pencoblosan yang dijadwalkan pada 27 November 2024 mendatang.
Baca Juga : Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi Merawat Semangat Polisi Istimewa bagi Polri dan Indonesia