Nadiem Mengaku Salah soal Sebutan ‘Shadow Organization’ di Kemendikbud
Jakarta –
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengaku salah menggunakan istilah ‘shadow organization‘ atau organisasi bayangan dalam pertemuan di Markas PBB, Amerika Serikat. Saat itu Nadiem menjelaskan ada 400 orang dalam organisasi tersebut di luar Kemdikbud.
“Ada satu kesalahan dalam menggunakan kata ‘shadow organization‘, yang saya maksud itu organisasi ‘mirroring‘ terhadap Kementerian kami. Artinya, setiap Dirjen yang menyediakan layanan bisa menggunakan tim yang bekerja sama untuk mendorong dan menerapkan kebijakan melalui platform teknologi,” ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/9/2022).
Penggunaan frasa ‘shadow organization‘ membuat heboh lantaran dianggap menyalahi susunan organisasi dan tata kerja di Kementerian. Di hadapan anggota DPR, Nadiem menerangkan organisasi yang terdiri dari 400 orang itu merupakan GovTech Edu, bagian dari PT Telkom.
“Kebijakan melalui platform teknologi itu yang dipuji-puji negara maju dengan inovasi-inovasi yang kami lakukan. Buka kita meluncurkan suatu produk, tetapi bagaimana cara birokrasi kami bekerja,” terang dia.
Nadiem menilai pejabat di Kemdikbud memperlakukan organisasi tersebut sebagai mitra kerja. Maskipun, lanjut dia, keputusan kebijakan ada di tangan Dirjen dan direktur Kemdikbud.
“Saya ingin mengucapkan sekali lagi, bahwa ini merupakan aspirasi saya sebagai pemimpin. Bukan hanya berbicara dengan mengajarkan negara lain terkait apa yang dilakukan Indonesia. Harapan kami, ini bisa berbagi dengan Pemda dan kementerian lainnya,” tambah dia.
Sebelumnya, Nadiem mengaku memiliki tim yang terdiri atas 400 manajer produk hingga ilmuwan data. Tim ini bekerja untuk Kemendikbudristek.
“Kami sekarang memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk Kementerian,” kata Nadiem dalam video yang diunggah di Instagram @nadiemmakarim pada Rabu (21/9).
Nadiem menjelaskan, tim tersebut bukanlah vendor yang bekerja untuk Kemendikbudristek. Ketua tim organisasi ini setara dengan Dirjen yang ada di Kementerian.
“Tim yang beranggotakan 400 orang, bukanlah vendor untuk Kementerian. Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapanya hadir di sini,” jelasnya.
Lihat juga Video: Nadiem Sentil Tes Mandiri PTN, Sebut Tak Ada Standar Transparansi
(idn/fjp)