Senapati Nusantara Pertanyakan Usulan Hari Keris Nasional Mandek
Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) bakal membahas pengusulan tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional dalam acara Musyawarah Agung Senapati (MAS) 2022 akhir pekan ini di Bantul. Senapati Nusantara menilai usulan hari keris nasional itu tidak ada kelanjutannya pasca Mendikbudristek dijabat Nadiem Makarim.
Ketua Panitia MAS 2022 Nusantara, Nurjianto, menjelaskan ada empat agenda utama dalam MAS 2022 yang berlangsung tanggal 16-18 September di Ros-In Hotel, Bantul. Pertama, kata Nurjianto, adalah pemilihan Sekjen dan Dewan Penasihat Senapati Nusantara periode 2022-2026.
“Kedua adalah pameran keris-keris tua dan langka, yang dibarengi dengan agenda ketiga yakni bursa keris terbesar di Indonesia. Dan agenda keempat dan jadi agenda super penting yakni pengusulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional,” kata Nurjianto kepada wartawan di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (14/9/2022).
Gus Poleng, sapaannya, menyebut pengusulan tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional menjadi hal yang sangat penting karena UNESCO telah menempatkan keris sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 25 November 2005 lalu. Artinya, sudah 18 tahun lamanya keris diakui dunia sebagai warisan budaya.
“Tapi usulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional oleh Senapati Nusantara sejak September 2019 lalu saat Kemendikbud dipegang oleh Muhadjir Effendi macet di era Menteri Nadiem Makarim,” ujarnya.
Untuk itu, musyawarah pada akhir pekan ini bertujuan agar pemerintah segera menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Keris Nasional. Mengingat kajian akan hari tersebut sudah selesai bahkan pihaknya telah bertemu dengan Mensesneg Pratikno.
“Kajian sudah beres semua, Mensesneg Pratikno pun sudah bertemu dengan kita, dan dengar-dengar memang macet di Menteri Nadiem,” ucapnya.
“Karena itu kita harapkan Musyawarah Agung kali ini bisa mendesak Mas Nadiem untuk segera tanda tangan dan serahkan ke Presiden Jokowi yang juga pecinta keris sejati kan. Karena keris kan memang di Kemendikbud urusannya, jadi ya harus lewat Mas Nadiem,” lanjut Gus Poleng.
Menurut Gus Poleng, penetapan hari keris penting sekali agar masyarakat luas kembali mengingat keberadaan keris sebagai warisan luar biasa dari nenek moyang Indonesia. Selain itu, dengan penetapan hari keris masyarakat bisa kembali mengenal dan menyayangi keris sehingga mau terlibat dalam pelestariannya.
“Ingat, ada Hari Batik kan masyarakat berbondong-bondong pakai batik. Kalau Hari Keris, minimal motret keris koleksinya ramai-ramai ke medsos, selamat hari keris, ramai lagi jadinya, jadi sayang keris semua,” imbuhnya.
Simak Video “Nadiem Sebut RUU Sisdiknas Beri Keleluasaan Kampus untuk Berkembang“
[Gambas:Video 20detik]
(rih/dil)