Konflik SBM ITB Tak Reda Usai Rektor-Mendikbud Disomasi Ortu Mahasiswa
Konflik internal di Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tak kunjung usai, membuat orang tua mahasiswa murka. Buntutnya, para orang tua mahasiswa SBM ITB melayangkan somasi kepada Rektorat ITB dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek).
Para ortu mahasiswa, yang tergabung dalam Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB, mengaku kecewa. Kekecewaan muncul tak lain karena anak-anak mereka yang menjadi korban dari konflik yang terjadi sejak November 2021 lalu itu.
“Somasi ini berangkat dari kekecewaan karena tidak ada tanggapan dari pihak Rektorat, MWA (Majelis Wali Amanat), dan Mendikbud, karena permasalahan ini muncul di bulan November 2021 yang mengganggu proses belajar mengajar di SBM,” kata perwakilan Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB, Ali Nurdin, seperti dilansir detikJabar, Minggu (15/5/2022).
Yang tambah membuat kecewa adalah sikap Rektor ITB yang seolah ‘menutup pintu’ bagi para orang tua. Bahkan, pihak ITB seolah saling lempar tanggung jawab atas persoalan yang membuat mahasiswa jadi korban.
“Kita sudah bertemu perwakilan Rektorat. Wakil rektor menjamin mutu pendidikan tidak berkurang, tapi nyatanya kan berkurang,” tegas Ali.
“Pihak MWA menyatakan sudah menyerahkan ke Rektor. Kemudian kita diminta bertemu dengan rektor. Tapi rektor kan tidak mau menemui, padahal itu perintah MWA, sampai kita melakukan pertemuan dengan Kemendikbud,” imbuhnya.
Atas penjelasan di atas, Forum Orang Tua Mahasiswa SBM ITB melayangkan somasi ke Rektor ITB dan Mendikbud Ristek. Dalam somasinya, para orang tua memberikan tenggat waktu selama 10 hari kerja, terhitung sejak 12 Mei 2022, kepada Rektor ITB, MWA, dan Menkdibud, untuk menyelesaikan konflik di tubuh SBM ITB.
Simak tanggapan Kemendikbud atas somasi para orang tua di halaman berikutnya.