Varian Baru COVID-19 Hantam Singapura, Pintu Internasional Kepri Masih Terbuka
Kenaikan kasus varian baru COVID-19 di Singapura belum berdampak pada aktivitas di pintu masuk dan keluar Batam-Singapura. Aturan perjalanan masih merujuk pada SE Nomor 25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi.
Meski varian COVID-19 XBB terdeteksi di Singapura, Pemprov Kepri belum berencana melakukan pengetatan di pintu keluar dan masuk dari Singapura. Dinkes Kepri meminta masyarakat melakukan antisipasi dengan melakukan vaksinasi dosis kedua dan ketiga bagi yang belum melaksanakan.
“Belum ada langkah pengetatan, itu kan keputusan nasional. Belum ada hal yang mengkhawatirkan di sana. Singapura juga kelihatan belum mengkhawatirkan itu dilihat dari status mereka yang belum diubah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mohammad Bisri, Selasa(18/10/2022).
Bisri menambahkan subvarian baru Omicron XBB ditemukan di Singapura belum terdeteksi di wilayah Kepri.
“Varian XBB belum terdeteksi di Kepri, kita memiliki survei rutin nantinya akan diambil sampel oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan dikirim ke Jakarta untuk di tes apakah ada varian baru atau tidak. Sejauh ini di Kepri belum ada varian baru,” ujarnya.
Data Satgas penanganan COVID-19 di Kepri per 17 Oktober 2022 tercatat ada 31 kasus aktif yang tersebar di Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Karimun.
“Angka COVID-19 di Kepri. Itu dipengaruhi Vaksinasi dosis ketiga atau booster kita sudah mencapai 54 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang baru di atas 30 persen,” ujarnya.
Aturan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) juga masih mengacu pada SE Nomor 25 Tahun 2022 Satgas Penanganan COVID-19. Sehingga pengawas orang keluar masuk belum dilakukan pengetatan.
“Untuk perjalanan ke luar negeri (Singapura) belum ada pembatasan, aturan perjalanan masih seperti kemarin masih seperti biasa. Begitu juga masuk dari Singapura ke Batam,” kata Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, dr. Romer Simanungkalit.
Romer menyebutkan, meski Singapura mengalami kenaikan kasus COVID-19, Kota Batam belum ada rencana pembatasan pemerintah pusat maupun pemerintah Singapura sendiri.
“Masih sesuai dengan surat edaran. Belum ada pembatas dan pengetatan dari Singapura. Belum ada rencana atau koordinasi dari Singapura,” ujarnya.
Simak Video “Epidemiolog: Status Pandemi Dicabut Bukan Akhir dari Covid-19“
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)