Studi Ungkap Kena COVID Lebih dari Sekali Bisa Picu Kerusakan Organ
Jakarta –
Belakangan, beredar hasil riset yang menyebut orang yang pernah terkena COVID-19 lebih dari sekali berisiko mengalami kerusakan organ penting seperti jantung, otak, ginjal, dan paru-paru. Lantas jika sudah divaksinasi COVID-19, bahkan disuntik booster, apakah risikonya akan sama?
Hal itu dipublikasikan di jurnal Nature Medicine, Kamis (10/11/2022). Peneliti menyebut, infeksi COVID-19 berulang bisa memicu risiko kerusakan banyak sistem organ. Pasien juga berisiko lebih tinggi untuk dirawat inap, mengalami gangguan paru-paru, jantung, otak, darah, sistem muskuloskeletal dan gastrointestinal, bahkan kematian.
“Dalam beberapa bulan terakhir terlihat kuat bahwa orang-orang yang sudah pernah terkena COVID-19 atau menerima vaksin dan booster, terutama yang sudah mengalami infeksi sekaligus menerima vaksin, beberapa orang meyakini bahwa orang-orang ini memiliki imunitas super terhadap virus (Corona),” ungkap peneliti senior dalam studi tersebut, Ziyad Al-Aly dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington, AS, dikutip dari Indian Express, Senin (14/11).
“Tanpa ambiguitas, penelitian kami menunjukkan bahwa infeksi virus Corona sebanyak dua kali, tiga kali, atau empat kali, memicu risiko gangguan kesehatan pada fase akut. (Kondisi tersebut) terjadi 30 hari pertama setelah infeksi, atau pada bulan-bulan berikutnya yang berarti fase COVID-19 berkepanjangan,” imbuhnya.
Dengan temuan tersebut, Al-Aly mengingatkan masyarakat untuk sebisa mungkin mencegah reinfeksi. Jika sudah telanjur pernah terkena COVID-19 sebanyak dua kali, hindari reinfeksi ketiga. Begitu juga jika sudah pernah terkena COVID-19 tiga kali, usahakan agar tidak mengalami reinfeksi keempat.
Temuan tersebut mengacu pada pemeriksaan kepada 443 ribu orang yang pernah mendapatkan hasil tes positif COVID-19 satu kali, kemudian dibandingkan dengan 41 ribu orang lain yang pernah terkena COVID-19 dua kali atau lebih.
NEXT: Orang yang pernah terkena COVID-19 lebih dari sekali berisiko tinggi mengalami gangguan jantung, paru-paru, dan otak.