Pengukuhan Guru Besar Dr. Ali Mochtar Ngabalin Simbol Komitmen terhadap Moderasi Beragama
IsuUtama.com – Pengukuhan Dr. Ali Mochtar Ngabalin sebagai Guru Besar di Busan University of Foreign Studies adalah momen penting yang tidak hanya menandai pencapaian akademis luar biasa, tetapi juga mempertegas komitmen beliau dalam memperjuangkan moderasi beragama.
Dalam pidato pengukuhannya, Dr. Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Menurutnya, pengukuhan ini bukan hanya sebuah kehormatan pribadi, tetapi juga amanah besar untuk terus mengabdikan diri pada upaya menciptakan kerukunan beragama di Indonesia.
Beliau percaya bahwa moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga harmoni sosial dalam masyarakat yang plural seperti Indonesia.
Visi Dr. Ali Mochtar Ngabalin mengenai moderasi beragama sangat jelas. Beliau menjelaskan bahwa moderasi beragama bukanlah upaya untuk melemahkan keyakinan, melainkan untuk menjaga keseimbangan dalam beragama.
Moderasi beragama menolak segala bentuk ekstremisme, baik dalam pemikiran maupun tindakan, dan berusaha menciptakan lingkungan di mana semua umat beragama dapat hidup berdampingan dengan damai.
Bagi Dr. Ali Mochtar Ngabalin, moderasi beragama adalah pendekatan yang seimbang, di mana keyakinan pribadi dihormati tanpa mengklaim superioritas atau merendahkan keyakinan orang lain. Dalam hal ini, moderasi beragama tidak hanya bersifat teologis tetapi juga sosial, yang membantu menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Pengukuhan ini menjadi semakin bermakna dengan apresiasi yang datang dari berbagai tokoh, baik nasional maupun internasional. Presiden Joko Widodo, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa kontribusi Dr. Ali Mochtar Ngabalin dalam memperkuat moderasi beragama sangat signifikan bagi Indonesia. Beliau dianggap sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Selain itu, Prof. Dr. Kim Soo-Il, konsul kehormatan Indonesia, menyampaikan penghargaan atas dedikasi Dr. Ngabalin dalam menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan melalui kerjasama dalam bidang pendidikan dan keagamaan.
Moderasi beragama telah menjadi salah satu pilar penting dalam kebijakan nasional di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini ditegaskan melalui Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama.
Perpres ini menjadi landasan bagi penguatan sikap moderat dalam beragama, yang bertujuan untuk menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika. Di dalamnya, moderasi beragama dipandang sebagai modal penting untuk menciptakan masyarakat yang rukun, damai, dan saling menghormati.
Bagi Dr. Ali Mochtar Ngabalin, moderasi beragama bukan hanya sebuah konsep, tetapi sebuah aksi nyata yang harus diwujudkan melalui pendidikan, dialog, dan reformasi dalam kehidupan beragama.
Sebagai seorang tokoh yang memiliki visi kuat tentang moderasi beragama, Dr. Ali Mochtar Ngabalin mendorong pentingnya pendidikan sebagai instrumen untuk menanamkan nilai-nilai moderasi sejak dini. Beliau juga menyerukan pentingnya peran para pemimpin agama dalam mempromosikan dialog dan kerja sama antarumat beragama.
Menurut Dr. Ali Mochtar Ngabalin, pendidikan yang menekankan nilai-nilai moderasi dapat membantu generasi muda memahami pentingnya toleransi dan harmoni dalam kehidupan beragama. Lebih jauh, beliau mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun masa depan Indonesia yang lebih toleran, di mana perbedaan keyakinan tidak lagi menjadi sumber konflik, tetapi menjadi kekayaan yang memperkaya bangsa.
Dalam pidatonya, Dr. Ali Mochtar Ngabalin juga menyampaikan bahwa moderasi beragama sangat penting untuk mencegah radikalisme dan ekstremisme yang dapat merusak tatanan sosial.
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi, masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis, tanpa perlu merasa terancam oleh perbedaan agama. Beliau percaya bahwa moderasi beragama harus didukung oleh semua pihak, mulai dari masyarakat, pemimpin agama, hingga pemerintah, agar tercipta lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan nilai-nilai kebersamaan.
Pengukuhan Dr. Ali Mochtar Ngabalin sebagai Guru Besar menjadi simbol dedikasi beliau dalam mempromosikan moderasi beragama di Indonesia. Visi beliau yang kokoh dan komitmennya yang kuat dalam memperjuangkan moderasi telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi luas.
Dukungan dari berbagai tokoh semakin menegaskan bahwa moderasi beragama yang diusung oleh Dr. Ngabalin adalah solusi tepat untuk menciptakan masa depan Indonesia yang damai dan inklusif. Dengan mengedepankan dialog, toleransi, dan pendidikan, Dr. Ali Mochtar Ngabalin telah, dan akan terus, menjadi sosok yang berperan penting dalam menjaga harmoni beragama di Indonesia.
Penulis:
Dian Purwanto