Isu Negatif Sawit Menyasar Bahan Ajar dan Soal Ujian di Sekolah
Jakarta, Isuutama.com – Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana pada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, Kabul Wijayanto, mengatakan bahwa penyebaran isu negatif sawit ternyata sudah menyasar bahan ajar dan soal-soal ujian di sekolah.
Hal ini disampaikan Kabul saat memberi sambutan pada kegiatan Palm Oil Edu Talk Provinsi Bali baru-baru ini.
“Penyebaran isu negatif sawit di dalam negeri ternyata tidak hanya marak dalam bentuk labelisasi no palm oil pada kemasan produk atau penggunaan public figure di media sosial untuk mengkampanyekan penolakan penggunaan produk sawit, namun bahkan sudah menyasar segmentasi spesifik yakni dengan adanya bahan ajar tekstual atau soal-soal ujian di beberapa sekolah yang eksplisit menerangkan sawit tidak ramah lingkungan,” kata Kabul dalam rilisnya pada Selasa, 4 Juli 2023.
Sebagai upaya menangkal isu negatif sawit di sekolah-sekolah dan mencapai tujuan promosi sawit, BPDPKS bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali serta Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Provinsi Bali menurutnya menyelenggarakan kegiatan Palm Oil EduTalk bertajuk Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit & Sawit @School: Sawit Sahabat Siswa pada di Kota Denpasar, Bali.
Baca Juga : Panji Gumilang Dinaikan Status Penyidikan Dalam Kasus Ponpes Al-Zaytun
“Kegiatan tersebut diikuti oleh Guru dan siswa-siswi dari 9 kabupaten dan kota se-Bali yang berlangsung secara hybrid,” tuturnya lagi.
Dalam rilis yang sama, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Dikpora Provinsi Bali, I Gede Ketut Seputera menyebut bahwa guru dapat berperan menjadi motivator dan PGRI sebagai fasilitator.
“Sementara siswa dapat menerima dengan baik informasi tentang sawit yang obyektif sehingga menjadi satu sinergi yang sangat baik sekali,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus PGRI Provinsi Bali I Komang Arta Saputra mengatakan bahwa dirinya secara pribadi khususnya hanya mengenal kelapa sawit untuk produksi minyak saja.
“Namun pada hari ini kita diberikan kesempatan lebih jelas untuk mengetahui mitos dan fakta kelapa sawit. Dan tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak generasi penerus kedepan akan menjadi pengusaha produk yang merupakan turunan daripada kelapa sawit karena banyak pengusaha di Bali yang sukses dengan produk berbahan baku kelapa sawit,” tuturnya.
Baca Juga : Sadis! Ayah Bunuh Tujuh Bayi Hasil Inses dengan Anak
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari isuutama.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.